Page 23 - LAPORAN PL SIKLUS 3_RSUD DR SOEDONO PROVINSI JAWA TIMUR
P. 23
12
3. Grafik Barber Johnson
Menurut Sudra (2010) pada tahun 1973, Barry Barber,
M.A.,PhD.,Finst P.,AFIMA dan David Johnson, M.Sc berusaha
merumuskan dan memadukan 4 parameter untuk memantau dan menilai
tingkat efisiensi penggunaan TT untuk bangsal perawatan pasien.
Keempat parameter yang dipadukan tersebut yaitu BOR, AvLOS, TOI,
dan BTO. Perpaduan keempat parameter tersebut lalu diwujudkan
dalam bentuk grafik yang akhirnya dikenal sebagai Barber Johnson
(BJ).
Menurut Sudra (2010) Grafik Barber Johnson dapat dimanfaatkan
untuk:
a. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan TT dari suatu unit
(rumah sakit atau bangsal) dari waktu ke waktu dalam periode
tertentu.
b. Indikator perkembangan pencapaian target efisiensi penggunaan
Tempat Tidur (TT) yang telah ditentukan dalam suatu periode
tertentu.
c. Membandingkan tingkat efisiensi penggunaan TT antar unit dalam
periode tertentu memantau dampak baru suatu penerapan kebijakan
terhadap efisiensi penggunaan TT.
d. Mengecek kebenaran laporan hasil perhitungan empat parameter
efisiensi penggunaan TT (BOR, AvLOS, TOI dan BTO). Jika
keempat garis bantunya berpotongan di satu titik berarti laporan
hasil perhitungan tersebut benar.
Grafik Barber Johnson dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk
mengukur tingkat efisiensi pengelolaan rumah sakit khususnya terkait
dengan penggunaan sarana dan prasarana rumah sakit yaitu tempat tidur.
Grafik ini juga dapat digunakan untuk melakukan analisis untuk
pengambilan keputusan terkait dengan:

